Padang Pariaman | Aula Polres Padang Pariaman tampak penuh sesak pada Senin pagi. Para Wali Nagari dari seluruh penjuru kabupaten, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, hingga Forkopimda hadir dengan semangat yang sama: mencari solusi konkret untuk meningkatkan pendapatan daerah melalui optimalisasi pajak kendaraan bermotor, Senin 01 September 2025.
Rapat Koordinasi (Rakor) bertajuk Peningkatan Pendapatan Daerah Sektor Pajak Kendaraan Bermotor ini dibuka langsung oleh Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pesan tegas bahwa pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan tulang punggung kemandirian fiskal daerah.
“PAD adalah darah bagi pembangunan. Tanpa pendapatan yang kuat, mustahil kita bisa bergerak cepat dalam membangun jalan, jembatan, sekolah, dan fasilitas kesehatan. Setiap rupiah dari pajak kendaraan akan kembali kepada masyarakat dalam bentuk nyata,” ujar Bupati dengan suara mantap yang disambut tepuk tangan hadirin.
Namun, di balik optimisme itu, Bupati juga tidak menutup mata terhadap tantangan. Data menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak kendaraan di Padang Pariaman masih berada di bawah 61 persen. Kondisi ini jelas menjadi pekerjaan rumah yang membutuhkan strategi bersama.
Menurutnya, ada sejumlah faktor yang memengaruhi rendahnya kepatuhan, mulai dari keterbatasan biaya, jauhnya akses ke layanan, kurangnya informasi, hingga faktor ekonomi. Karena itu, Bupati menekankan pentingnya sinergi tiga pihak: Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan Pemerintah Nagari.
“Satlantas dan Bhabinkamtibmas punya peran strategis dalam penertiban. Namun yang lebih penting, Wali Nagari harus menjadi duta pajak. Dengan pendekatan langsung, dengan bahasa yang akrab dan persuasif, masyarakat akan lebih mudah tersentuh untuk taat pajak,” jelasnya.
Tak hanya mengandalkan penegakan hukum, Bupati juga menekankan perlunya inovasi layanan. Pemkab melalui BPKD, Bapenda, dan Dinas Perhubungan berkomitmen memperluas jangkauan Samsat Keliling dan Samsat Nagari, serta menghadirkan sistem pembayaran digital yang lebih sederhana.
“Kalau masyarakat dimudahkan, mereka pasti mau membayar pajak. Program insentif berupa pemutihan atau penghapusan denda juga akan kita manfaatkan agar wajib pajak yang menunggak bisa kembali patuh tanpa terbebani,” tambah Bupati.
Suasana Rakor semakin hangat ketika giliran Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, memberikan sambutan. Dengan gaya komunikatif, Kapolres mengajak seluruh pihak untuk menjadikan pajak kendaraan sebagai gerakan bersama.
“Mari kita dukung peningkatan PAD melalui sektor pajak kendaraan. Tahun 2024, pajak kendaraan saja sudah menyumbang sekitar Rp20 miliar. Angka ini bukan kecil. Bayangkan jika kepatuhan meningkat, betapa besar tambahan dana pembangunan yang bisa kita hadirkan bagi masyarakat Padang Pariaman,” ungkap Kapolres.
Tak hanya sebatas imbauan, Kapolres juga memberikan contoh nyata dengan memberikan penghargaan kepada tiga nagari yang dinilai paling patuh dalam urusan pajak kendaraan: Nagari Kasang, Nagari Katapiang, dan Nagari Sungai Buluah Induk.
Pemberian penghargaan itu menjadi momen inspiratif. Para Wali Nagari lain yang hadir tampak termotivasi untuk berlomba-lomba meningkatkan kesadaran warganya. Beberapa bahkan menyampaikan komitmen spontan untuk menggelar sosialisasi lebih intensif di nagari masing-masing.
Rakor ini menjadi bukti bahwa persoalan pajak bukan hanya urusan angka dan regulasi, tetapi juga soal kolaborasi, kepemimpinan, dan kepedulian terhadap masa depan daerah. Bupati John Kenedy Azis menutup acara dengan pesan yang menekankan keberpihakan pada rakyat.
“Hasil dari pajak ini tidak ada yang keluar dari Padang Pariaman. Semua kembali untuk rakyat. Jalan yang mulus, sekolah yang nyaman, fasilitas kesehatan yang layak—semua itu lahir dari kepatuhan masyarakat membayar pajak. Mari kita bangun Padang Pariaman dari kesadaran bersama,” tegasnya.
Acara Rakor di Aula Polres ini benar-benar menjadi momentum penyatuan visi. Dengan hadirnya Forkopimda, para Kepala OPD, Camat, dan seluruh Wali Nagari, semangat yang tercipta adalah semangat kolektif: menjadikan Padang Pariaman lebih maju, mandiri, dan sejahtera melalui optimalisasi pajak kendaraan bermotor.